Cantik Delima, nama perempuan di balik meja itu. Muda, cantik, dan tentu saja terkutuk. Melihat dan mendengar caranya menjelaskan kepadaku, kupikir delima lah yang membuat Nabi Adam dikeluarkan dari Taman Firdaus.
Dengan lancar, Delima bilang tiketku hangus dan pesawat mereka selanjutnya baru akan berangkat lagi ke Surabaya nanti sore. Ia tega mengatakan itu meski sekarang baru pukul tujuh tepat. Ia pura-pura tidak melihat peluh yang bercucuran di dahiku dan tentu saja tak memedulikan jutaan kesulitan yang sudah kulewati untuk sampai ke sini.
Tadinya aku ingin merobek kupingnya dengan kata-kata makian paling sadis. Beruntung aku sadar. Berdebat dengannya cuma menambah kesialan saja. Maskapai ini terkenal licik soal waktu. Hanya mereka yang boleh terlambat dan meminta maklum. Aku pernah merasakannya beberapa bulan lalu.
Saat itu aku terlambat check-in satu menit dan mereka bilang bagasi sudah tidak boleh masuk karena 45 menit lagi pesawat akan berangkat. Terpaksalah aku menyumbangkan koperku beserta isinya kepada para kuli. Aku lalu bergegas berlari ke ruang tunggu, berkeringat, berdebar, hanya untuk mendengarkan mereka memohon maklum karena pesawat akan terlambat dua jam. Sial. Permintaan maklum mereka ditukar dengan koperku. Jadi, alih-alih berdebat dengan Delima Terkutuk ini, aku membujuknya untuk mencarikan maskapai lain yang berangkat dalam waktu dekat.
Aku beruntung—yang setelah kupikir lagi sebenarnya aku buntung karena kantongku dikuras tanpa ampun—ada maskapai lain yang akan terbang satu jam lagi. Takut diterjang kesialan sekali lagi, aku menyambar tawaran itu, langsung check-in, dan pergi ke ruang tunggu.
Untung Sejati. Nama adalah doa orangtua buat anaknya. Begitulah yang pernah kudengar. Tapi gelar—yang sering disandingkan bahkan dikelirukan sebagai nama—terkadang merupakan bentuk kesombongan. Tak salah lagi. Namaku memang mengundang untuk diuji. Dan ini salah Bapak. Mungkin kapan-kapan akan kubilang kepada Bapak bahwa aku mau ganti nama. Namun aku tahu, itu hanya racauan orang frustrasi. Dan alasan apa yang harus kuberikan jika ditanya? Aku adalah Untung yang tidak beruntung, jadi namaku harusnya John.