Review novel Efek Jera karya Tsugaeda
Orang bebas punya cita-cita.
Dan kalau hidupmu blangsak karena bapakmu dipenjara tersebab korupsi yang tidak dia lakukan, dan sekolah merempukmu karena kebenaran yang para guru sulit mengerti, dan hidup bersama kakakmu tak lagi bisa kau tahankan, maka cita-citamulah yang terbang bebas.
Mungkin hidup di jalan dan menjual DVD bajakan terasa lebih masuk akal.
Aku berhenti di sini dulu untuk mengingatkan tulisan di atas bukanlah kampanye pencerahan. Itu adalah cuplikan dari sebuah dongeng seru yang versi lebih panjang dan serunya bisa kau baca di novel EFEK JERA, novel terbarunya Tsugaeda.
Lanjut.
Di novel Efek Jera, diceritakan dari sudut pandang tokoh utama bernama Dio Prasetyo, seorang pemuda jalanan penjual DVD bajakan, kau akan diajak untuk menikmati kesialan demi kesialan sang tokoh utama. Kurang sial apa lagi kalau hidupmu berubah dari kucing-kucingan dengan Satpol PP menjadi mempertaruhkan nyawa demi membongkar kematian misterius seorang pilot muda lalu dengan cepat berubah menjadi misi berbahaya memecahkan skandal besar di sebuah perusahaan penerbangan. Sadis dan tega tak terperi ini penulis terhadap tokoh utama. Layak dilaporkan ke komisi perlindungan penjual DVD Bajakan!
Anehnya aku malah senyam-senyum membaca segala petingkah dan nasib buruk itu. Aku terutama suka dengan celetukan dan isi pikiran Dio. Komentar dan reaksinya menghadapi berbagai kesialan itu sukses membuatku sesekali berkata “anjritt”.
Karena novel ini ditokohi banyak anak muda, dan tentunya tak lengkap kalau tidak ada tokoh perempuannya. Cakep-cakep dan pintar-pintar lagi tokoh-tokoh cewenya. Ngegemesin juga. Bisa aja Tsugaeda menggambarkannya. Aku agak-agak curiga kalau blio penulis ini punya pengalaman menarik bergaul dengan para cewe. Kok ya kerasa nyata gitu loh. Mungkin kalau ada kesempatan perlu ditanyakan dan digali pengalaman om penulis itu tentang pengalamannya bergaul dengan cewe-cewe menarik. Biar ngelanturnya ngga kejauhan kita balik lagi ke novel.
Niatku membaca novel adalah biar lari sejenak dari kenyataan dan menikmati ilusi dunia yang dibuat penulis. Namun membaca Efek Jera dan mengamati berita pandemi yang sedang berlangsung mau ngga mau membuat aku berpikir hidup memang sulit untuk dirancang. Kau memang bebas bercita-cita tetapi pada akhirnya kau harus menjalani apa pun kesempatan, peluang, dan kesialan yang menghampirimu. Di masa pandemi ini, saat berbagai rencanamu mungkin ambyar dan masa depan terlihat gelap tak berujung, fiksi menjadi semacam pengingat bahwa perjuangan wajib dilakukan. Dio sang tokoh kita ini, dengan segala keterbatasannya mencoba mengingatkan bagaimana kehidupan orang kecil menghadapi ketidakadilan yang dilakukan oleh orang-orang besar. Dan aku akan merasa kegembiraan bukan kepalang jika benar di dunia nyata ada orang kaya dan berkuasa yang juga peduli seperti yang terjadi di dalam novel. Tapi apa boleh buat, saat kubu berkuasa berkelahi, orang-orang kecillah yang menjadi alat. Sesama kerocolah yang harus bergulat. Dan seolah mengingatkan, novel ini juga memotret bahwa terkadang orang kecil tidak punya pilihan pihak yang ingin ia bela. Bukan hanya karena uang tapi kadang karena jepitan nasib.
Biar ngelanturnya pool, sekedar info, tulisan ini tidak aku niatkan menjadi sebuah review. Kalau kau membaca tulisanku ini dengan harapan untuk mendapatkan rekomendasi, maka pertanyaanku adalah: apakah kau menyukai cerita thriller, action, atau misteri?
Jika jawabannya YA, beli dan bacalah buku ini. Jarang ada cerita thriller bagus dari penulis Indonesia. Dah itu aja saranku.
Balik lagi ke cerita?
Kupikir segitu ajalah karena takutnya nanti aku akan memberikan banyak spoiler. Yang pasti di novel ini kau akan menemukan banyak tokoh menarik dan akan diajak untuk menjelahi kota-kota menarik. Kupikir Tsugaeda punya pengalaman dan pengamatan langsung dari kota-kota yang menjadi latar cerita.
Itu juga menjadi nilai plus saat membaca novel ini.
Sampai di sini dulu.
Salam.
Ronny Mailindra
P.S: Alih-alih mereview dan menggurui suhu besar corporate thriller ini, aku malah dinasehati. Ini adalah resep rahasia jika mau cita-cita terwujud.