Menciptakan Suspense dengan menggunakan deadline



Time is always against us.
Morpheus – THE MATRIX
Salah satu hal yang diinginkan pembaca cerita thriller adalah ketegangan yang membuat adrenalin mengalir deras. Kalau ingin cerita thrillermu berhasil, kau harus memenuhi harapan itu.
Tapi, bagaimana caranya menciptakan ketegangan? tanyamu.
Nah, kau mampir di tempat yang tepat. Kali ini aku akan membagi informasi cara menciptakan ketegangan. Teknik menciptakan ketegangan ini disebut juga suspense. Kalau kau berhasil menciptakan suspense, pembaca akan terjebak dalam ketegangan dan mereka akan penasaran sehingga jalan satu-satunya bagi pembaca untuk memuaskan rasa ingin tahunya adalah dengan menuntaskan cerita.
Ada banyak trik untuk menciptakan suspense dan kali ini aku akan membahas tentang batas waktu alias deadline.
Batas Waktu atau Deadline
Dalam kehidupan sehari-hari, kau mungkin pernah berada pada situasi berikut:
Besok ujian. Kau menggerutu dan panik saat menyadari baru berhasil mempelajari satu bab.
“Besok laporannya selesai ya!” perintah Bos tadi pagi, dan sekarang sudah jam sebelas malam namun kau baru menyelesaikan setengah bagian.
“Edan, macetnya!” pikirmu dan ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 4.55, padahal pacar sudah mewanti-wanti minta dijemput jam 5 tepat.
Apa persamaan semua situasi di atas? Ya, batas waktu.
Batas waktu membuat keringatmu menetes, jantung berdebar, dan dalam situasi ekstrim akan membuat dunia serasa akan kiamat. Efek seperti itulah yang ingin kau capai dengan menciptakan suspense.
Masih ingat dongeng Cinderela?
Cinderela bergegas menuruni istana saat menyadari jam dinding berdentang. Pangeran memanggil. Si Putri Cantik tak perduli. Satu sepatunya terlepas, ia ingin mengambilnya, tapi sudah tak ada waktu lagi. Cinderella terus berlari.
Tengah malam sebentar lagi.
Lihatlah, dengan adanya batas waktu sebuah dongeng pun bisa membuatmu tegang.
Masih banyak lagi contoh penggunaan suspense dan aku yakin kau bisa melanjutkannya. Yang mungkin perlu kau ingat, suspense adalah teknik bercerita. Ia bisa dipakai dalam cerita apa pun, tidak terbatas pada genre suspense. Tentu saja suspense sangat banyak dipakai di film ataupun novel suspense, thriller, dan misteri.
Kurang greget rasanya kalau aku cuma memberikan teori, karenanya aku coba memberikan contoh sederhana.
Sebagai contoh, aku buatkan adegan suspense bermodalkan kalimat berikut:
Dengan terpaksa, Birminta harus menyeberangi jembatan untuk membebaskan kekasihnya.
Tentu, ini cuma kalimat biasa. Ya, tokoh utama ingin membebaskan kekasihnya, kalau bisa sesegera mungkin (namanya kekasih). Tapi, kalau tidak bisa cepat, santai pun jadilah, asalkan bisa dibebaskan.
Untuk memberikan unsur suspense, aku akan tambahkan satu batas waktu.
Dengan terpaksa, Birminta harus menyeberangi jembatan untuk membebaskan kekasihnya sebelum bom yang telah diaktifkan penculik meledak.
Nah, sekarang tokoh kita didesak untuk bergerak cepat jika ingin kekasihnya selamat.
Jika ingin menambah tingkat ketengangannya, kita bisa menambah satu efek waktu lagi.
Dengan terpaksa, Birminta harus menyeberangi jembatan untuk membebaskan kekasihnya sebelum bom yang telah diaktifkan penculiknya meledak.
Birminta bergegas melangkah sambil memegangi tali jembatan. Jembatan kayu itu bergoyang-goyang ditiup angin dan rasanya akan sulit menyeberangi jembatan itu jika ada angin kencang.
Belum lagi pikiran buruk itu hilang, tiba-tiba angin bertiup kencang. Birminta melihat ke utara. Awan gelap melaju cepat ke arahnya. Birminta tercekat. Tak lama lagi badai akan sampai ke sini.
Setelah bom waktu, kini tokoh kita dipaksa untuk bergerak cepat sebelum badai menerpa jembatan yang ingin ia seberangi. Itu pasti membuat tokoh kita berkeringat, tapi apakah pembaca juga berkeringat?
Kalau kau pikir dua deadline itu masih kurang kau bisa menambahkannya lagi.
Dengan terpaksa, Birminta harus menyeberangi jembatan untuk membebaskan kekasihnya sebelum bom yang telah diaktifkan penculiknya meledak.
Birminta bergegas melangkah sambil memegangi tali jembatan. Jembatan kayu itu bergoyang-goyang ditiup angin dan rasanya jembatan itu sulit diseberangi jika ada angin kencang.
Belum lagi pikiran buruk itu hilang, tiba-tiba angin bertiup kencang. Birminta melihat ke utara. Awan gelap melaju cepat ke arahnya. Birminta tercekat. Tak lama lagi badai akan sampai ke sini.
Angin kencang yang tiba-tiba bertiup itu membuat jembatang bergoyang hebat. Birminta melangkah dengan hati-hati. Salah melangkah, ia bisa terpeleset dan jatuh ke jurang dalam di bawah sana.
Belum sampai Birminta melalui setengah jembatan, ia mendengar suara gong-gongan dan teriakan di belakangnya. Jantungnya berdegub kencang.
Ya Tuhan, kelompok penculik yang mengejarnya berhasil mengikuti sampai sejauh ini. Birminta harus segera sampai di seberang sebelum kelompok itu melihatnya.
Begitulah, suasana menegangkan bisa dihasilkan dengan mengotak-atik faktor waktu. Tentu saja, untuk bisa menggunakannya dengan baik, kita mesti melatihnya. Nah, sekarang giliranmu untuk melatihnya.
Deadline hanya salah satu dari trik untuk menciptakan suspense. Masih banyak teknik lainnya seperti: menambah risiko, menciptakan misteri, dan lain-lainnya. Lain waktu akan menuliskan tentang teknik-teknik tersebut. Kalau kau tertarik untuk mengikutinya, silakan bergabung di newsletterku.
Daftarkan emailmu di bawah.
Salam menulis.