Hi. Namaku Ronny Mailindra. Aku penulis thriller dan fantasi.
Salah satu pertanyaan yang sering aku dapatkan adalah bagaimana aku menjadi penulis. Tidak, aku tidak menulis cerita dari kecil. Memang dari kecil aku suka membaca cerita. Cerita apa saja. Kebanyakan dari majalah anak-anak dan remaja. Lalu, seingatku saat remaja aku mulai suka membaca serial Lima Sekawaan dan Trio Detektif yang legendaris itu.
Pada tahun 2008, entah mengapa aku tiba-tiba ingin menulis sebuah novel. Keinginan itu datang tiba-tiba saja seperti sebuah wahyu. Saat itu aku baru selesai membaca buku-buku spionase karya Robert Ludlum, sang pencipta JASON BOURNE. Entah mengapa sebuah pertanyaan berputar-putar di kepalaku. Mengapa di Indonesia jarang sekali pengarang yang menerbitkan buku seperti ini? Lalu, seperti petir yang menyambar kilang minyak, pertanyaan di kepalaku berkobar membesar. Berapa banyak cerita aksi seseru ini ditulis pengarang Indonesia? Silakan kau riset ke toko buku. Mungkin hasil yang kaudapat tak jauh dari hasil risetku. NYARIS TIDAK ADA!
Selain novel suspense dan thriller, aku juga menyukai film yang menampilkan kecanggihan teknologi. Keseukaanku adalah film The Matrix. Dua hal itu, yang sama-sama menampilkan aksi seru– rupanya menyatu di kepalaku. Pertanyaan di kepalaku mengganas tak terhentikan. Berapa banyak novel bertema suspense teknologi yang dibuat penulis Indonesia? Yah, kau bisa tebak sendiri hasilnya.
Toni Morrison pernah berkata, jika ada novel yang ingin kau baca namun tidak kau temukan, maka tugasmulah untuk menuliskannya. Mungkin itulah yang terjadi padaku saat itu. Sebuah ide novel suspense teknologi tiba-tiba muncul di kepala. Aku menuliskannya dan draft pertama novel itu selesai setahun kemudian.
Sayangnya, seperti kebanyakan tulisan pemula, aku merasa tak puas dengan karyaku. Aku merasa banyak yang kurang. Namun aku juga tidak tahu letak kekurangannya. Setelah bergaul di sekian banyak forum menulis, seperti di situs www.kemudian.com, suatu hari aku menemukan pengumuman tentang kursus menulis novel yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta. Aku mendaftar dan diterima. Di sana aku berkenalan dengan teman-teman yang kelak menjadi sahabatku di Sarekat Penulis Kuping Hitam.
Setelah Bengkel Novel DKJ berakhir, ternyata pertemananku dengan para peserta yang lain, juga dengan guru menulisku, tidak ikut selesai. Kami malah menggarap karya yang terbilang sulit, yaitu sebuah novel kolaborasi. Buatku itu sebuah pengalaman yang tak terlupakan, baik sebagai pengalaman hidup maupun sebagai pelajaran menulis.
Novel Lenka akhirnya terbit di awal tahun 2011.
Agak mundur sedikit, setelah menuntaskan kursus itu pada tahun 2009, aku masih terus memoles draft novel yang kuimpikan untuk terbit. Di samping itu aku mulai mengikuti lomba-lomba menulis. Pada tahun 2010, salah satu cerpenku yang berjudul ‘Boxinite‘ terpilih untuk ikut diterbitkan dalam kumpulan cerpen Fantasy Fiesta 2010 yang diselenggarakan oleh Kastil Fantasi. Nah, Kumpulan cerpen Fantasy Fiesta 2010 itu adalah buku pertamaku. Ia terbit sebelum novel Lenka.
Begitulah sekilas, yang ternyata panjang juga ceritaku hingga terjerumus menjadi penulis fiksi.
Salam,
Ronny Mailindra